Rabu, 09 Juli 2008

Teman


For friendship maketh indeed a fair day in the affections, from storm and tempests; but it maketh daylight in the understanding, out of darkness, and confusion of thoughts.
The Essays by Bacon, Sir Francis
--thus speaketh the true reverence, which doth not venture to solicit friendship.
Thus Spake Zarathustra: A Book For All And None by Nietzsche, Friedrich

Teman itu mempunyai makna yang dalam yang memiliki kualitas sikap hidup lebih tinggi dari pada seseorang yang dicintai (lover). Oscar Wilde mengatakan: Love is all very well in its way, but friendship is much higher.
Di dalam kebudayaan Indonesia umumnya orang yang kita kenal atau bahkan baru dikenal, kita bisa menyebutnya sebagai teman. Namun tidak demikian halnya dengan kebudayaan Barat, teman atau friend memiliki kualitas-kualitas tertentu. Bahkan esensi kata teman lebih kuat dari pada orang yang dicintai lover kata dramawan Inggris Oscar Wilde.
Dari sejarah katanya saja kata teman itu justru awalnya sama dengan kata yang dicintai atau lover. Dalam bahasa Yunani friend adalah philos dan phile kata kerja artinya mencintai. Kata ini sama dengan kata Old Inggris fr ond yang di kemudian hari berubah menjadi friend. Kemudian kata ini berkembang di Jerman dengan istilah *frithu-, yang artinya damai atau peace atau pembuat kedamaian. Karena itulah maka tidak heran muncul nama Frederick. Dalam kepercayaan kuno Jerman isitlah frithu- itu berhubungan dengan dewi Frigg yaitu dewi cinta yang konon katanya kemunculannya selalu pada hari Jumat atau Friday. Maka berbahagialah bagi anda yang lahir pada hari Jumat dan sekaligus bernama Jumat atau Frigg/Fredercik dsb karena itu berarti anda dilahirkan sebagai pembawai damai dan cinta.
Beberapa kualitas (Oxford 2008) yang muncul dalam teman atau friend adalah sebagai berikut:
a. person whom one knows, likes, and trusts
b. A person with whom one is allied in a struggle or cause; a comrade.
c. One who supports, sympathizes with, or patronizes a group, cause, or
movement:
Bisa Dipercaya
Sebagai seorang teman maka dia haruslah menjadi orang yang sungguh-sungguh dikenal, menyenangkan dan dipercaya. Dia mau mendengar keluh kesah, penderitaan, dan menyimpannya sungguh-sungguh itu menjadi bagian dan rahasia dirinya.
Berempati
Kecerdasan bentuknya sangat multidemensial. Salah satu wujud kecerdasan itu adalah kecakapan emosi yang direpresentasikan dalam bentuk kemampuan untuk berempati, mengerti atau mengambil posisi atau keadaan temannya.
Pendorong
Kualitas berikut yang harus dimiliki seorang teman adalah bahwa dia bisa berperan sebagai pendorong atau yang memeberi motivasi. Orang dikatakan motivator bila dia rela menanggung beban atau berkorban akan dirinya, investasinya baik sisi keuangan, waktu, tenaga, pikiran dan apa yang ada pada dirinya.
Jelas teman harus dibedakan dengan selingkuhan atau affair.
Orang berselingkuh karena dia tidak mengerti esesni teman. Selingkuh merupakan bentuk dominasi yang memaksa. Selingkuh hanya menurutkan kehendak daging dan nafsu. Selingkuh ingin menuntut dari apa yang diberikan. Semuanya dihitung.
Sebaliknya, teman bersifat positif demi kemajuan orang lain. Teman rela berkorban. Teman tidak menuntut dari apa yang diberikan. Teman tidak memaksa dan mengikat dalam satu ikatan formal namun memberikan jiwa pembebasan. Teman tidak merendahkan namun justru menumbuhkembangkan potensi orang lain melalui kapasitas dan investasi yang dimilikinya. Semuanya itu bagai air yang disiramkan kepada benih yang tumbuh di hati.

For GB

1 komentar:

Patrisius Djiwandono mengatakan...

Teman, kau sungguh berbakat menulis yang kayak beginian:)

Teman, buat saya adalah orang yang membuat saya merasa paling nyaman. Bisa bicara, bertindak, berekspresi tanpa harus ja-im atau terkekang atau malah tertekan.

Jadi, fungsi teman bisa diberikan oleh lover. True? No? It's okay, life is like that.:)